Jumaat, 22 Julai 2011

TERKUKUR SENJA


Seandainya aku bersayap seperti helang akan ku terbang hingga ke gigi awan agar aku tak bisa sangkut duri di pucuk kayu yang tinggi dan aku akan hinggap dan tersangkut hanya di ranting hati mu.Itu pun kiranya hati mu terbuka untuk sudi menerima.

Namun aku adalah seekor terkukur senja yang hanya mampu terbang rendah.Mana ku mampu terbang tinggi malah melawan angin pun mungkin kepatahan sayap hingga jatuh ketanah kecundang.Rela aku menjadi denak di sangkar mu dari terjerat di jebak orang lain.
 
Begitulah nasibnya seekor terkukur senja sudah tidak mampu terbang laju.Hatinya selalu resah dilanda pilu mengenang nasib diri di dunianya tersendiri di pinggiran sepi di penjuru rimba.Makan dan minum belum tentu mudah untuk di cari kerana sudah tidak berdaya serta bermata kabur mencari rezeki.

Biarlah aku mengelupur lemas terkurung di sangkar buluh , asalkan mataku bebas memandang keayuan dan kelembutan mu.Aku akan bernyanyi dan menghibur hatimu walau suara ku kehilangan merdu bersama petikan jari dan siulan merdu di bibir walau aku tak bebas bertebangan di alam luas terbentang seperti burung-burung lain.

Pun demikian sanggupkah dikau membelaiku sehari-hari tanpa jemu kerana usia ku menewaskan wajah kian bertambah pudar.Alangkah baiknya jika kau jua bertukar menjadi sang terkukur agar kita boleh berpasangan bebas berterbangan bersama sambil mengecapi keindahan alam ini.
 
Harapan ku agar pengorbanan ini tidak kau persiakan dan tidak kau biarkan aku setelah jemu mata mu memandang.Mungkinkah aku kau tinggalkan kekeringan terkujur kaku, terserahlah pada mu.



Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...